MBKM UNIVERSTISA WIDYA NUSANTARA (UWN PALU) Merdeka Belajar

Hubungi Kami :
0451-4016803

Magang/PraktikKerja

Selama ini mahasiswa kurang mendapat pengalaman kerja di industri/dunia profesi nyata sehingga kurang siap bekerja. Sementara magang yang berjangka pendek (kurang dari 6 bulan) sangat tidak cukup untuk memberikan pengalaman dan kompetensi industri bagi mahasiswa. Perusahaan yang menerima magang juga menyatakan magang dalam waktu sangat pendek tidak bermanfaat, bahkan mengganggu aktivitas di Industri.

Tujuan program magang antara lain:

Program magang 1-2 semester, memberikan pengalaman yang cukup kepada mahasiswa, pembelajaran langsung di tempat kerja (experiential learning). Selama magang mahasiswa akan mendapatkan hardskills (keterampilan, complex problemsolving, analytical skills, dsb.), maupun soft skills (etika profesi/kerja, komunikasi, kerjasama, dsb.). Sementara industri mendapatkan talenta yang bila cocok nantinya bisa langsung di-recruit, sehingga mengurangi biaya recruitment dan training awal/ induksi. Mahasiswa yang sudah mengenal tempat kerja tersebut akan lebih mantab dalam memasuki dunia kerja dan karirnya. Melalui kegiatan ini, permasalahan industri akan mengalir ke perguruan tinggi sehingga meng-update bahan ajar dan pembelajaran dosen serta topik-topik riset di perguruan tinggi akan makin relevan.

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui kerja sama dengan mitra antara lain perusahaan, yayasan nirlaba, organisasi multilateral, institusi pemerintah, maupun perusahaan rintisan (startup). Adapun untuk mekanisme pelaksanaan magang/ praktik kerja adalah sebagai berikut.

  1. Perguruan Tinggi
    a) Membuat kesepakatan dalam bentuk dokumen kerja sama (MoU/SPK) dengan mitra antara lain proses pembelajaran, pengakuan kredit semester dan penilaian.
    b) Menyusun program magang bersama mitra, baik isi/content dari program magang, kompetensi yang akan diperoleh mahasiswa, serta hak dan kewajiban ke dua belah pihak selama proses magang.
    c) Menugaskan dosen pembimbing yang akan membimbing mahasiswa selama magang.
    d) Bila dimungkinkan pembimbing melakukan kunjungan di tempat magang untuk monitoring dan evaluasi.
    e) Dosen pembimbing bersama supervisor menyusun logbook dan melakukan penilaian capaian mahasiswa selama magang.
    f) Pemantauan proses magang dapat dilakukan melalui Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
  2. Mitra Magang
    a) Bersama Perguruan Tinggi, menyusun dan menyepakati program magang yang akan ditawarkan kepada mahasiswa.
    b) Menjamin proses magang yang berkualitas sesuai dokumen kerja sama (MoU/SPK).
    c) Menyediakan supervisor/mentor/coach yang mendampingi mahasiswa/ kelompok mahasiswa selama magang.
    d) Memberikan hak dan jaminan sesuai peraturan perundangan (asuransi kesehatan, keselamatan kerja, honor magang, hak karyawan magang).
    e) Supervisor mendampingi dan menilai kinerja mahasiswa selama magang, dan bersama dosen pembimbing memberikan penilaian.
  3. Mahasiswa
    a)Dengan persetujuan dosen pembimbing akademik mahasiswa mendaftar/ melamar dan mengikuti seleksi magang sesuai ketentuan tempat magang.
    b)Mendapatkan persetujuan Dosen Pembimbing Akademik (DPA) dan mendapatkan dosen pembimbing magang.
    c)Melaksanakan kegiatan Magang sesuai arahan supervisor dan dosen pembimbing magang.
    d)Mengisi logbook sesuai dengan aktivitas yang dilakukan.
    e)Menyusun laporan kegiatan dan menyampaikan laporan kepada supervisor dan dosen pembimbing.
  4. Dosen Pembimbing & Supervisor
    a)Dosen pembimbing meberikan pembekalan bagi mahasiswa sebelum berangkat magang.
    b)Dosen pembimbing memberikan arahan dan tugas-tugas bagi mahasiswa selama proses magang. Supervisor menjadi mentor dan membimbing mahasiswa selama proses magang.
    c)Dosen pembimbing bersama supervisor melakukan evaluasi dan penilaian atas hasil magang.

Proses Program Magang

Catatan:
1)Topik magang yang dilakukan mahasiswa tidak harus sesuai dengan program studi/jurusan

2)Magang yang berjalan selama 1 semester wajib mendapatkan minimum 20 sks (tidak boleh kurang, tapi boleh lebih banyak)


Bobot SKS, Kesetaraan dan Penilaiannya

Fokus dari program merdeka belajar adalah pada capaian pembelajaran (learning outcomes). Kurikulum Pendidikan Tinggi pada dasarnya bukan sekedar kumpulan mata kuliah, tetapi merupakan rancangan serangkaian proses Pendidikan/ pembelajaran untuk menghasilkan suatu learning outcomes (capaian pembelajaran). A curriculum is broadly defined as the totality of student experiences that occur in the educational process, (Kelly 2009).

Secara umum penyetaraan bobot kegiatan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka dapat dikelompokkan menjadi 2 bentuk yaitu bentuk bebas (free form) dan bentuk terstruktur (structured form).

1) Bentuk bebas (free form)
Kegiatan merdeka belajar selama 6 bulan disetarakan dengan 20 SKS tanpa penyetaraan dengan mata kuliah. Duapuluh SKS tersebut dinyatakan dalam bentuk kompetensi yang diperoleh oleh mahasiswa selama mengikuti program tersebut, baik dalam kompetensi keras (hard skills), maupun kompetensi halus (soft skills) sesuai dengan capaian pembelajaran yang diinginkan. Misalnya untuk bidang keteknikan, contoh hard skills sebagai bagian dari capaian pembelajaran adalah: kecakapan untuk merumuskan permasalahan keteknikan yang kompleks (complex engineering problem definition), kemampuan menganalisa dan menyelesaikan permasalahan keteknikan berdasar pengetahuan sains dan matematika, dsb.; sementara contoh soft skills-nya adalah: kemampuan berkomunikasi dalam lingkungan kerja profesi, kemampuan bekerjasama dalam tim, kemampuan untuk menjalankan etika profesi, dsb. Capaian pembelajaran dan penilaiannya dapat dinyatakan dalam kompetensi-kompetensi tersebut.
Sebagai contoh: Mahasiswa Magang di Industri selama 6 bulan

Hard skills:
Merumuskan permasalahan keteknikan : 3 SKS A
Menyelesaikan permasalahan teknis di lapangan : 3 SKS B
Kemampuan sintesa dalam bentuk design : 4 SKS A
Soft skills:
Kemampuan berkomunikasi : 2 SKS A
Kemampuan bekerjasama : 2 SKS A
Kerja keras : 2 SKS A
Kepemimpinan : 2 SKS A
Kreativitas : 2 SKS B

Selain dalam bentuk penilaian capaian, pengalaman/kompetensi yang diperoleh selama kegiatan magang dapat juga dituliskan dalam bentuk portofolio sebagai SKPI (surat keterangan pendamping ijazah).

2)Bentuk berstruktur (structured form)
Kegiatan merdeka belajar juga dapat distrukturkan sesuai dengan kurikulum yang ditempuh oleh mahasiswa. Duapuluh SKS tersebut dinyatakan dalam bentuk kesetaraan dengan mata kuliah yang ditawarkan yang kompetensinya sejalan dengan kegiatan magang.
Sebagai contoh, mahasiswa T Kimia magang 6 bulan di Industri Petrokimia akan setara dengan belajar mata kuliah:

  • Fenomena transport 2 SKS
  • Unit operasi 3 SKS
  • Industri proses kimia 3 SKS
  • Rekayasa reaksi kimia 3 SKS
  • Kontrol proses kimjia 3 SKS
  • Teknologi separasi 2 SKS
  • Laporan akhir sebagai pengganti skripsi 4 SKS

Selain kedua bentuk tersebut, dapat pula dirancang bentuk hibrida, gabungan antara bentuk bebas (free-form) dan terstruktur (structured).

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest
PROGRAM MBKM DI UNISMUH
mengasah softskill kemitraan dan kolaborasi lintas disiplin serta leadership mahasiswa
14845540
kuasai ilmu aplikatif lintas jurusan dari para ahli di bidangnya
14845396
ayo sumbangkan gagasan serta sulusi untuk isu-isu sosial
14845529
mendalami, memahami, dan melakukan metode riset secara lebih baik yang sangat dibutuhkan untuk berbagai rumpun keilmuan.
14845343
mengajar di jenjang pendidikan dasar/madrasah atau jenjang pendidikan menengah dalam jangka waktu tertentu
14845420
memberikan pengalaman yang cukup kepada mahasiswa melalui pembelajaran langsung di tempat kerja
14845529
Belajar lintas kampus dan lintas budaya dari daerah dan perguruan tinggi lainnya di seluruh wilayah indonesia
14845476
memberikan kesempatan bagi mahasiswa mengikuti program wirausaha ungulan dari pergurauan tinggi lainnya
14845495